Sistem devisa bisa disebut penentuan sistem kurs di setiap Negara. Sebelumnya apa sih devisa? Jadi, devisa adalah alat pembayaran luar negeri dengan syarat dapat diterima dan diakui Negara-negara di dunia. Sumber devisa ini bisa berasal dari mana saja, diantaranya :
1. pinjaman
atau utang luar negeri
2. hibah
3. hasil
ekspor barang dan jasa
4. kiriman
valuta asing dari luar negeri
5. wisatawan
yang belanja di dalam negeri.
Nah, pada dasarnya system devisa ini terdiri dari 3, yaitu :
1. Sistem Devisa kontrol
2. Sistem Devisa semi bebas
3. Sistem Devisa bebas
Di Indonesia sendiri, system devisa yang dipakai adalah system devisa
bebas. Apa itu system devisa bebas? Jadi, dalam system devisa bebas masyarakat
dapat secara bebas memperoleh dan menggunakan devisa. Sistem ini mulai
diterapkan di Indonesia dengan PP No. 1 tahun 1982. Tentu saja system ini juga
menimbulkan keuntungan dan kerugian di Indonesia. Dari artikel yang saya dapat
(http://bisnis.liputan6.com/read/2116499/jadi-presiden-jokowi-diminta-ubah-sistem-devisa-bebas-indonesia),
Presiden Jokowi minta mengubah system devisa di Indonesia. Karena system devisa
di Indonesia membiarkan para investor asing dapat bebas masuk dan keluar tanpa
adanya pengendalian. Agar investor asing tidak dapat bebas keluar dan masuk,
Indonesia perlu mengikat investor-investor asing tersebut agar tidak
menimbulkan kerugian.
Sistem devisa merupakan penentuan kurs di setiap Negara. Penetapan kurs Negara-negara
di dunia ada 3, yaitu :
Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemerintah atau bank sentral menetapkan nilai tukar dalam negeri
terhadap negara lain yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat
aktivitas penawaran dan permintaan di pasar uang. Penetapan menjaga agar nilai
tukar stabil dan kembali ke kurs tetap nya. Dalam kurs tetap ini, bank sentral
melakukan intervensi aktif di pasar valas dalam penetapan nilai tukar.
Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam
pasar ini masih ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan
fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran
dan permintaan uang.
Dalam sistem nilai tukar ini hampir tidak ada campur tangan pemerintah dan kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas
tergantung kekuatan pasar. Sistem nilai tukar ini akan menyerahkan
sleuruhnya kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan
kondisi internal dan eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar